Sabtu, 19 Januari 2013

Wine, Antara Mitologi dan Gaya Hidup


  Wine memang kerap dianggap sebagai minuman kelas atas. Meskipun begitu, dengan rasanya yang unik dan khas, kini wine berhasil memikat banyak orang di Indonesia termasuk Bandung, dan menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup.  
 Wine sendiri merupakan minuman beralkohol hasil fermentasi buah-buahan. Buah paling umum yang digunakan sebagai bahan baku wine adalah anggur, tetapi ada pula wine yang terbuat dari buah lain seperti seperti plum, elderberry, maupun blackcurrant 
 Menilik sedikit sejarah wine, minuman yang satu ini rupanya sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Diduga, masyarakat Yunani lah yang pelopor pemelihara anggur, yakni sejak sekitar 5000 hingga 4000 SM. Dugaan tersebut diperkuat dengan kehadiran dewa anggur, Dionysus dalam mitologi Yunani. Para pemuja Dionysus biasanya akan berkumpul di hutan untuk menari dan meminum wine hingga mabuk. Bukan hanya itu, beberapa wilayah di Yunani juga menggunakan nama Oenofyta, Oenoe, juga Oenotria. Oenos sendiri dalam bahasa Yunani berarti anggur.
 Jika dalam masyarakat kuno, wine kerap dijadikan bagian dari persembahan, doa kepada para dewa, masyarakat modern justru menanggap wine merupakan bagian dari gaya hidup. Dan biasanya wine selalu disandingkan dengan berbagai hidangan seperti pasta, ikan salmon dan tuna yang dipanggang, berbagai macam daging merah, sampai ratatouille (hidangan khas Perancis berupa cacahan sayuran yang di sauté). Tetapi karena harga wine cenderung tinggi, sehingga  tidak salah jika orang menganggap wine bagian dari kemewahan. Meskipun begitu, penikmat wine di Indonesia sendiri kini mulai menjamur. Hal ini terbukti dengan munculnya wine corner di beberapa sudut kota Bandung, khususnya hotel berbintang. Dan dengan konsumsi wine yang terus meningkat, beberapa wine corner pun akhirnya menawarkan wine dengan berbagai varian harga.
 Salah satu tempat yang menawarkan wine dengan harga relatif murah adalah Carios Lounge, Aston Braga Hotel and Residence Bandung. Di tempat ini, bermacam koleksi wine dari berbagai daerah bisa ditemukan dengan kisaran harga 133 ribu rupiah hingga 499 ribu rupiah.
 Salah satunya adalah, wine  Afrika Selatan. Wine yang dihasilkan dari perkebunan di Cape Town ini dihadirkan di Carios Lounge. Sang konsultan wine, Conrad Dreyer menyatakan wine Afrika Selatan memiliki rasa buah yang dominan. "Rasa buahnya lebih terasa, selain itu kualitasnya pun bagus, tetapi harganya jauh lebih murah," katanya di Aston Braga Hotel and Residence Bandung.
 Selain wine dari Afrika Selatan, Carios Lounge juga menawarkan wine lainnya seperti Edward Joseph vin Blanc dan Edward Joseph vin Rouge, wine Perancis yang juga merupakan best seller, Los Tilos Chadonnaydan Los Tilos Cabernet Sauvignon dari Chile, Vignaioli di Canelli Moscato D'asti dari Italia, Casa Vella D'Espiells Cabernet Sauvignon dari Spanyol, serta beberapa wine lainnya.
 Sementara bagi yang ingin mencicipi wine dengan harga cenderung tinggi, bisa datang ke The 18th, The Trans Luxury Hotel. Ditempat ini, anda akan menemukan lebih dari 50 koleksi wine dengan kisaran harga 500 ribu rupiah hingga tujuh juta rupiah. Dan dari puluhan koleksinya, The 18th mengunggulkan Opus One.
 Menurut sang pembuat wine, Michael Silacci yang hadir dalam Opus One Wine Dinner di The Trans Luxury Hotel beberapa waktu lalu, wine asal California, Amerika Serikat ini memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah rasa yang lebih fruity juga ada sentuhan rasa pedas. "Salah satu keunggulan dari Opus One ini adalah rasanya yang lebih fruity dan spicy, selain itu Opus One juga hanya dibuat menjadi satu jenis wine saja, red wine," katanya.
 Lantaran wine yang terbuat dari lima varietas anggur ini termasuk disebar secara terbatas, tidak heran jika harga yang dipasang pun termasuk cukup tinggi, yakni di angka enam juta rupiah per botol. 
 Sebagai informasi, Perancis, Italia, Jerman, Chile, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Argentina, Portugal, dan Australia adalah negara-negara yang memproduksi wine terbanyak di dunia. Dan biasanya wine yang diproduksi dari setiap negara tersebut memiliki rasa yang berbeda. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar