Minggu, 27 Januari 2013

Tapas, si Mini Favorit Raja


Nama Tapas di Indonesia memang belum seakrab pasta, karena masih sangat sedikit restoran yang menawarkan menu khas Spanyol. Tetapi belakangan, nama Tapas mulai terdengar dan beberapa restoran pun mulai mencantumkannya di buku menu.
 Sebenarnya, Tapas memiliki fungsi yang sama seperti pasta bagi warga Italia atau nasi bagi kita yang tinggal di Indonesia, yakni sebagai hidangan utama. Hanya saja, Tapas biasanya lebih sering dipilih oleh warga Spanyol sebagai menu makan malam.
 Umumnya, orang Spanyol memakan lima jenis Tapas dengan ditemani oleh Sangria (minuman yang terbuat dari red wine).
 Lima jenis Tapas untuk makan malam? Tunggu dulu, jangan samakan Tapas dengan nasi atau pasta yang biasanya dimakan dalam porsi lumayan besar, karena Tapas lebih menyerupai makanan ringan yang memiliki ukuran mini. Meskipun mini, tetapi sebenarnya Tapas merupakan makanan utama, hanya saja dibuat dalam porsi yang lebih kecil.
 Tapas juga memiliki banyak ragamnya, ada yang merupakan campuran roti, daging, keju. Ada yang mengandung buah-buahan. Ada juga yang dicampur dengan seafood, dan masih banyak lagi jenisnya. Dan nama yang diberikan untuk Tapas, biasanya sesuai dengan isi dari Tapas itu sendiri.
 Selain isinya yang beragam, rasa yang ditawarkan untuk Tapas pun berbeda-beda, tergantung dari campuran yang terdapat dalam Tapas itu sendiri.
 Porsi mini dari hidangan ini pun, rupanya tidak lepas dari sejarah bangsa Spanyol sendiri. Kisah Tapas diawali dengan masalah berat badan yang dialami oleh Raja Spanyol. Kabarnya, Sang Raja hobinya makan makanan enak, sehingga berat badannya terus bertambah.
 Menyadari masalah tersebut, akhirnya raja meminta para juru masaknya membuatkan solusi untuknya. Kemudian, tercetuslah ide untuk membuat porsi mini dari makanan yang biasa mereka sajikan untuk raja. Dan voila! muncullah Tapas.
 Entah benar atau tidak, hanya saja sejarah tersebut tampaknya sangat melekat di hati dan benak warga Spanyol. Pasalnya, menurut salah satu pegawai restoran Spanyol di Bandung, porsi makan orang-orang Spanyol tidaklah banyak, mirip Sang Raja. Kemudian, mereka pun mengikuti kebiasaan Sang Raja dengan menjadikan Tapas sebagai menu utama.
 Bagi yang ingin icip-icip makanannya Raja Spanyol, bisa langsung mengunjungi restoran Spanyol terdekat. Sementara buat warga Bandung, bisa langsung mendatangi Soleluna di Jalan Sumatera. Beberapa waktu lalu, Porto Resto di kawasan Setiabudi pun menawarkan aneka Tapas dalam salah satu programnya. Dan kalau beruntung, aneka Tapas pun bisa dijumpai di sana. Selamat mencoba!

2 komentar:

  1. ini sejenis junk food dari spanyol gitu ya?

    BalasHapus
  2. Setahu saya sih bukan. Jika tapas makanan sampahnya orang Spanyol,dietnya Raja Spanyol waktu itu pasti gagal total.

    BalasHapus